salah paham
Pada suatu hari, hiduplah sepasang
suami istri yang sedang berjalan-jalan mengitari desa mereka
menggunakan sepeda motor. Mereka berboncengan berdua. Jalannya pada
saat itu belum di aspal. Sang istri merasakan bahwa skok pada motor
itu sudah tidak layak untuk di gunakan lagi. Setelah mereka selesai
mengitari desa, akhirnya mereka sampailah di rumah. Sang istri
berfikiran untuk dapat membelikan skok motor yang baru......
Dan Sang suami berfikiran bahwa lebih
baik motor itu di jual. Sang suami dulu pernah membelikan sebuah
kalung untuk menikahi istrinya. Karena kalung itu belum ada
liontinnya, maka suami tersebut ingin memberikan sebuah liontin untuk
istrinya.
Kemudian suami tersebut menjual
motornya untuk membelikan istrinya sebuah liontin agar dapat
menyenangkan hati istrinya tersebut. dan sang istri menjual kalungnya
untuk bisa membelikan skok motor yang baru agar bisa nyaman saat di
mengendarai motornya.
Ketika mereka telah mendapatkan apa
yang telah mereka cari, akhirnya sang istri memberikan skok motor itu
kepada suaminya. Kemudian suami dari istri itu bertanya “ untuk apa
kau belikan skok motor itu???.. kemudian istri itu pun menjawab, “
aku belikan skok ini agar ketika kita berboncengan, aku bisa
menaikinya dengan nyaman.
Tapi aku telah menjual motor itu, kata
sang suami. Hasil dari penjualan motor itu aku belikan sebuah liontin
untuk kamu, karena aku lihat kalungmu belum ada liontinnya. Untuk apa
kau belikan liontin itu padaku jikalau kalung itu sudah aku jual...?
beginilah jadinya jika suatu masalah
tidak dapat di bicarakan dengan musyawarah..
Ini ceritaku,, apa ceritamu.........